الحمد لله الذي اصطفى محمدا من ولد أدم فأرسله بشيرا ونذيرا. ودعا إلى الله وسراجا منيرا. ا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين.اللهم صل وسلم وبارك على هذا النبي الكريم حبيبنا وشفيعنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم إلى يوم الدين أمين.
أما بعد، قال الله تعالى في كتابه الكريم وهو أصدق القائلين، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم:" لقد كان لكم في رسولله اسوة حسنة لمن كان يرجو الله واليوم الأخير وذكر الله كثيرا."صدق الله العظيم وصدق رسوله النبي الكريم ونحن على ذلك من الشاهدين.
أيها الإخوة والاخوات،
إننا نعيش اليوم في أعظم شهر، وهو شهر ربيع الأول شهر ميلا د سيد البشر، نبينا محمد ص المتصف بأعلى الكمالات النفسية والخلقية و العقلية ليكون قدوة لقومه وأسوة لأمته " الصلاة والسلام عليك يا رسول الله، الصلاة والسلام عليك يا نبي الله، الصلاة والسلام عليك يا حبيب الله، جزاك الله عنا وعن جميع المسلمين أفضل ما جزى نبيا عن قومه ورسولاعن أمته".
أيها الإخوة والاخوات،
أن شهر ميلا دالرسول ص هو شهر النور، نور محمد الذي خلقه الله قبل ان يخلق أدم، بل خلقه قبل أن يخلق كل كل شيئ، نور خُلق من نور الله فخلق الله العالم من نوره، فقد قال الله تعالى في الحديث القدسي: " لولاك لولاك يا محمد لما خُلق العالم."
لذالك، أيها الإخوة والاخوات، فمن واجبنا في هذا الشهر العظيم أن نجعله شهر الإحتفال لذكرى ذالك المولد العظيم ليتعلم أبنأ الإسلام دروسا قيمة من سيرة الرسول ص وسيرة أصحابه رضي الله عنهم
وكم من أبنأ المسلمين لا يعرفون حياة أصحابه. بل بعضهم لا يعرفونالإسلام إلا الإسم ولا يعرفون عن أسمأ آل الرسول كما يعرفون عن أسمأ الممثلين. ولا يعرفون عن أسمأ آصحاب الرسول كما يعرفون عن أسمأ الرياضيين ولا يعرفون عن أسمأ رجال الإسلام وأبطاله كما يعرفون عن أسمأ المغنيينو الراقصين فأصبحوا لا يفرقون بين الحق والباطل ولا بين الخير والشر ولا بين المصلح والمفسد.
أيها الإخوة والاخوات،
إن هذا الجهل كبير يجعل المسلمين متأخرين في هذا الزمن العصري، ويجعل عضلات الإسلام ضعيفة، فأقيموا ذكرى هذا المولد العظيم بالتفكر و التدبر، ليكون نهضة جديدة في قلوب المسلمين وعودة كاملة إلى هداية خاتم المرسلين ، و صدق الله العظيم في قوله " وإنك لعلى خلق عظيم.
Dalam studi kebahasaan, dikenal adanya ilmu
linguistik, yakni ilmu yang mempelajari seluk beluk bahasa secara ilmiyah dan
sistematis. Selain daripada linguistik memiliki banyak cabang keilmuan, seperti
psikolinguistik, antropolinguistik, berdasarkan tujuan pokoknya, linguistik
dapat dibedakan menjadi linguistik murni (pure linguistics) dan
linguistik terapan (applied linguistics).
Linguistic murni mempelajari bahasa secara umum dengan
tujuan memperoleh gambaran mengenai aspek-aspek
bahasa seperti fonologi, morfologi, sintaksis
dan semantik. sementara linguistik terapan diartikan sebagai ilmu yang mencoba
menerapkan prinsip-prinsip linguistik untuk kepentingan praktis. dalam bahasa
Anthony yang dikutip Endang Fauziati, linguistik terapan adalah : “ The portion of the body of accumulated
knowledge called linguistics when are applied by practitioners of different
discipline in doing their works.”[1]
Wilayah penerapan linguistik
diantaranya adalah: di bidang pengajaran
bahasa, penelitian di bidang pemerolehan bahasa kedua, penerjemahan dan
lain-lain. dalam hal ini linguistik terapan berfungsi sebagai jembatan yang
menghubungkan antara 2 disiplin keilmuan. sejalan dengan ini, Corder memberikan
penjelasan hubungan antara linguistik dan linguistik terapan. secara tegas,
Corder mengatakan bahwa: “ linguistik terapan adalah seperangkat kegiatan/teknik
yang menjembatani antara berbagai teori tentang bahasa manusia pada satu sisi, dan kegiatan-kegiatan
praktis dalam pengajaran bahasa pada sisi yang lain”[2]. Hal ini
mengisyaratkan bahwa hubungan keduanya bukan hubungan langsung, melainkan
linguistik memberikan bahan-bahan berupa seperangkat teori kaitan dengan pengajaran bahasa.
Sementara itu, ada beberapa orang
yang menyebutnya dengan istilah “linguistik edukasional” dan ada juga yang
menyebut “ linguistik paedagogis”. Jos Daniel Parera mengatakan bahwa
linguistik edukasional adalah salah satu cabang linguistik terapan yang khusus
menganalisis, menerangkan dan menjelaskan tentang praktek pelaksanaan
pengajaran bahasa yang berlandaskan teori-teori kebahasaan[3]. di
dalamnya dikupas 4 konsep utama yaitu
bahasa, pengajaran, belajar dan konteks.
Hal ini senada dengan concept map yang
ditawarkan Pokja UIN Sunan Kalijaga yaitu salah satu dari beberapa model
hubungan pengajaran bahasa dengan ilmu-ilmu
lain yakni model umum/ model Stern sebagaimana digambarkan bagan berikut[4]:
Dari keterangan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa penelitian pendidikan bahasa memiliki payung besar
berupa linguistik terapan atau juga sebagai pintu masuknya ilmu metodologi
penelitian pendidikan bahasa. Oleh karna itu ruang lingkupnya meliputi hal-hal
yang masuk dalam pengajaran bahasa dan pemerolehan bahasa kedua serta
problem-problem yang terjadi kaitan deengannya.
Hal ini sangat berbeda dengan ruang lingkup penelitian
pendidikan saja, bukan pendidikan bahasa. yangmana secara garis besar
sebagaimana yang diungkap tyler tentang 8 wajah konseptual pendidikan yang
menjadi landasan dalam penelitian pendidikan, yakni: mata pelajaran, pelajar,
cara mengajar, guru, sekolah, lingkungan rumah, lingkungan kawan sebaya dan
lingkungan masyarakat. Dari itu, nampak jelas sekali bahwa pintu masuk keduanya
memang berbeda, MPP dari pendidikan dan MPPB dari linguistik terapan.
[1] Endang Fauziati, Reading on Applied Linguistics,
(Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2002),Hlm. 5
[2] S.Pit Corder, “ Applied Linguistics and Language Teaching”
dalam Alen J.P.B dan Corder (ed), Papper in
Applied Linguistics, (Oxford: Oxford UP, 1980).
[3] Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional ke-2 (Jakarta;Penerbit Erlangga, 1997), Hlm.
3
[4] Drs. Syamsuddin Asyrofi, MM, dkk, Naskah Buku Ajar Metodologi Pembelajaran
Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006), Hlm. 17
PENGARUHKEPRIBADIAN DOSEN TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA ARAB MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARABSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMMATHALI’UL FALAH
PURWOREJO-MARGOYOSO-PATI
Proposal Disusun guna Memenuhi Tugas Tengah Semester Genap Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa
Dosen Pengampu: Khabibi Muhammad Luthfi,S.S, M.Hum
Disusun Oleh :
WIDHIA MAUDLU’AH
(09.11.00126)
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MATHALI’UL FALAH
PATI - JAWA TENGAH
TAHUN 2012 M
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan pengajaran sehingga ia dapat berkembang secara sempurna. Ada dua konsep dalam pendidikan yang penting dan dapat mempengaruhi hal lain, yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik sedangkan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik.
Dalam proses belajar-mengajar (PBM) bahasa Arab akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari dan penerima pelajaran yang dibutuhkannya. Pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar-mengajar dan seperangkat peranan lainnya, yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar yang efektif.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan anak didik dalam mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM)dalam kelas. Selain factor internal, ada factor eksternalyang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahamahasiswa. Salah satunya adalah kepribadian seorang dosen dan cara berkomunikasi serta kualitas pembelajaran yang disampaikan oleh dosen kepada mereka. Untuk dapat mencapai kualitas pembelajaran seperti yang diinginkan, diperlukan pengajar yang berkompeten[1] dan profesional[2]. Yangmana di dalamnya terdapat banyak hal yang mendukung tercapainya suatu kompetensi dalam diri seorang pengajar yang meliputi 4 hal, kepribadian, sosial, paedagogik dan profesional..
Mengajar pada hakekatnya adalah membimbing aktivitas belajar murid. Aktifitas murid dalam belajar sangat diperlukan agar belajar menjadi efektif dan dapat mencapai hasil yang optimal. Agar dapat mengajar secara efektif, dosen harus meningkatkan kesempatan belajar bagi mahamahasiswa (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya. Adapun untuk meningkatkan minat mahamahasiswa serta prestasi belajarnya hendaknya dosen mau merencanakan program pengajaran dan sekaligus mampu pula melaksanakannya dalam bentuk pengelolaan kegiatan belajar mengajar, atau setidaknya mampu menyampaikan materi yang dapat diterima oleh semuanya.
Seorang pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses pembelajaran, jika ia benar-benar menginginkan agar tujuan dapat dicapai secara efektif maka, penguasaan materi tidaklah cukup, kepribadian dosen adalah hal yang mendasar dalam mendidik, mengajar ataupun mengarahkan peserta didik. Jika seseorang menyenangi sesuatu maka cela dan aib apa saja dia temukan dipandang dengan mata yang tumpul, bila seseorang tidak menyenangi sesuatu maka apa saja yang dilihatnya pada orang itu selalu saja dipandang tidak baik.
Dengan demikian apabila kepribadian dosen disenangi oleh mahasiswa maka apa saja yang ada kaitan dengan dosen tersebut misalkan bahasa Arab yang diajarkannya akan disenangi sehingga minat untuk mempelajari bahasa Arab akan menguat dan meningkat, sebaliknya apabila kepribadian dosen tidak disenangi oleh mahasiswa atau peserta didik maka apa saja yang berkaitan dengan dosen tersebut misalkan bahasa Arab yang diajarkannya akan disenangi dan minat untuk mempelajari bahasa Arab menurun dan berkurang.
Dengan demikian, di samping penguasaan materi, pikiran, perkataan maupun perbuatan yang dapat diistilahkan kepribadian seorang guru adalah suatu hal yang patut diperhatikan dalam pencapaian tujuan proses pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Arab, hal ini salah satunya karna bahsa Arab yang sangat kompleks dan terkadang Nampak sulit dengan banyak karakter yang dimilikinya.
Oleh karena itu peneliti merasa terpanggil guna berperan aktif menelitiPengaruhKepribadian Dosen terhadap Minat Belajar Bahasa Arab Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa ArabSekolah Tinggi Agama IslamMathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
B.Rumusan dan Pembatasan Masalah
1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagaimana berikut:
1.Bagaimana kepribadian dosen bahasa Arab di Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
2.Bagaimana minat belajar bahasa Arab mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
3.Bagaimana pengaruh kepribadian dosen terhadap minat belajar bahasa Arab mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
2.Batasan Masalah
Berlandaskan identifikasi masalah yang peneliti uraikan diatas, mengingat pula terbatasnya waktu, biaya, dan pengetahuan yang peneliti miliki serta efektifitas dan efisiensi penelitian, maka peneliti hanya memfokuskan penelitian pada bagaimana sebenarnya arah pengajaran bahasa kedua lewat analisis pengaruh kepribadian dosen terhadap minat belajar bahasa Arab mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati. yangmana dari analisis tersebut dapat diketahui hal apasaja yang dapat mempengaruhi dalam pengajaran bahasa.
C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1.Untuk mengetahui kepribadian dosen bahasa Arab di Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
2.Untuk mengetahui tingkat minat belajar bahasa Arab mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
untuk mengetahui apakah kepribadian dosen berpengaruh terhadap minat belajar bahasa Arab mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
2.Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan mampu:
1.Memberi informasi yang memadai mengenai pengaruh kepribadian dosen terhadap minat belajar bahasa Arab mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
2.Memberikan kontribusi yang positif terhadap semua pihak khususnya pada diri peneliti sehingga mampu membenahi kekurangan ataupun kekeliruan yang ada
3.Dijadikan bahan acuan dan bahan perbandingan bagi pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Arab.
D.Telaah Pustaka
Kajian tentang kepribadian ini banyak sekali dilakukan oleh para ahli, maupun para peneliti yang mencoba mengetahui hubungan antara kepribadian terhadap suatu hal, baik respon maupun lainnya.
Diantaranya adalahpenelitian Saudari Nuraini tentang pengaruh kepribadian dosen terhadap minat belajar bahasa Arab mahamahasiswa kelas III Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Sungguminasa Gowa. Yangmana peneliti terpanggil mengetahui hubungan keduanya lewat analisis dari para responden
Kemudian penelitian Dwi tentang Hubungan Kepribadian Dosen Dengan Motivasi Belajar Mahamahasiswa Dalam Proses Belajar Mengajar Penjas Orkes yang juga pada intinya hampir sama dengan penelitian diatas.
Dan banyak juga skripsi dan kajian tentang kepribadian menjadi satu dengan kajian kompetensi dan profesionalisme dosen sebagaimana skripsi Hendrik Kristian tentang Pengaruh Persepsi Mahamahasiswa Tentang Kompetensi Profesional Dosen Terhadap Prestasi Belajar (studi di kelas X pada mata pelajaran ekonomi SMA Islam Malang Tahun ajaran 2009-2010)
Dari telaah pustaka yang setema diatas, hal paling urgent yang menjadi kelebihan pada penelitian kali ini adalah peneliti mencoba mentransformasikan dari pada data-data kuantitatifmenjadi kualitatif. Sehingga akan dihasilkan penjelasan yang lebih rinci dan memahamkan. Hal ini dikarenakan dalam penelitian pendidikan hubungan dengan responden adalah sesuatu yang paling penting untuk menjadikan suatu penelitian benar-benar valid. Selain itu, peneliti juga mengintegrasikan kompetensi dosen yang juga meliputi kepribadian di dalamnya untuk semakin memperkuat penelitian.
E.Landasan Teoretis
Sebelum menjelaskan ruang lingkup penelitian, peneliti terlebih dahulu mengemukakan pengertian kata-kata yang dianggap penting untuk memudahkan memahami kata-kata yang terkandung dalam skripsi ini. Peneliti menguraikan batas pengertian pada beberapa istilah yang memiliki hubunugan dengan inti permasalahan.
Adapun pengertian operasional skripsi ini adalah sebagai berikut:
1)Pengaruh adalah daya yang ada untuk membentuk sesuatu orang atau benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Jadi pengaruh adalah daya atau kekuatan yang ada pada seseorang yang ikut membentuk watak yang lebih dominan.
2)Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku seseorang yang membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendirian kemampuan dan prestasi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui orang lain.
3)Dosen adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya profesinya) mengajar.
4)Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu kegairahan dan keinginan. Dan pendapat lain menyatakan minat atau mau sudah dan kehendak adalah proses dari upaya kemauan untuk mencapai beberapa tujuan.
5)Belajar adalah, suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk melakukan sesuatu perubahan tingkah lak yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
6)Bahasa Arab adalah salah satu bidang studi yang diajarkan pada mahamahasiswa dalam rangka penguasaan bahasa asing. Bahasa menurut Abdul Adam Ibrahim yang dikutip oleh Azhar Arsyad dalam bukunya Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya
7)Mahamahamahasiswa adalah pelajar yang berada pada tingkatan perdosenan tinggi
8)Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Patiadalah program studi yang membidangi pendidikan dan bahasa arab dalam salah satu suatu lembaga Perdosenan tinggi yang ada di Pati yang menjadi lapangan penelitian.
Kalau kita mempelajari pengertian kepribadian ternyata banyak sekali perbedaan pendapat para ahli psikologi mengenai isi dan batas-batas atau definisi kepribadian. Namun dengan banyaknya perbedaan pengertian kepribadian itu merupakan dorongan kuat untuk mengadakan penyelidikan dan penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai psikologi kepribadian.
Dalam tinjauan psikologi, kepribadian berarti, sifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lainnya Meleod (1989) mengatakan kepribadian (personality) sebagai sifat yang khas yang dimiliki oleh seseorang dalam hal ini kepribadian adalah karakter atau identitas. Kepribadian itulah yang akan menentukan apabila ia menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya ataukah akan menjadi perusak atau penghancur masa depan anak didiknya yang menunjukkan berhasil atau tidaknya pendidikan.
Para ahli psikologi kepribadian berbeda pendapat mengenai bagian mana dari kepribadian itu yang paling hakiki atau terpotong, namun bagi peneliti disini bukan mana yang hakiki ataupun yang terpenting dalam kepribadian akan tetapi bagaimana kepribadian itu secara keseluruhan, khususnya kepribadian dosen.
Sebelum lebih jauh menjelaskan tentang kepribadian peneliti akan mengemukakan defenisi kepribadian menurut Gorden W. Allport (1937) yang dikutip oleh Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Shaleh dalam buku Psikologi Perkembangan. “Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment “
Kalau diperhatikan definisi Allport itu, segi dalam maupun segi luar kepribadian telah dimasukkan dalam definisi itu sistem jiwa raga merupakan segi dalam kepribadian dan penyesuaian diri merupakan segi luar dari kepribadian. Jika definisi tersebut dianalisis maka kepribadian adalah:
1.Organisasi dinamis, yaitu suatu kebulatan kebutuhan, organisasi atau sistem yang mengikat dan mengaitkan berbagai macam aspek atau komponen kepribadian. Organisasi tersebut dalam keadaan berproses, selalu mengalami perubahan dan perkembangan; sesuai contoh si A walaupun 10 tahun yang lalu dan 10 tahun yang mendatang tetapi si A akan tetapi si A sekarang akan berbeda dengan si A 10 tahun yang lalu dan akan berbeda dengan si A 10 tahun yang akan datang. Si A tetap menunjukkan ciri kepribadian sebagai suatu organisasi, tetapi ciri-ciri tersebut mengalami perubahan serta bersifat dinamis.
2.Organisasi itu terdiri atas sistem-sistem psychophsycal atau jiwa raga. Ini menunjukkan bahwa kepribadian itu tidak hanya terdiri atas mental, rohani, jiwa atau hanya jasmani saja, tetapi organisasi itu mencakup semua kegiatan badan dan mental yang menyatu dalam kesatuan pribadi yang berbeda dalam individu.
3.Organisasi itu menentukan penyesuaian dirinya, artinya menunjukkan bahwa kepribadian dibentuk oleh kecenderungan yang berpengaruh secara aktif dalam menentukan tingkah laku individu yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat.
4.Penyesuaian diri dalam hubungan dengan lingkungan, itu bersifat unik, khas atau khusus, yakni mempunyai ciri-ciri tersendiri dan tidak ada yang menyamainya. Tiap penyesuaian kepribadian tidak ada dua atau lebih yang sama, dank arena itu berbeda dengan penyesuaian kepribadian yang lain walaupun seandainya dua kepribadian anak kembar berasal dari satu telur. Tiap-tiap penyesuaian terarah pada diri sendiri, lingkungan masyarakat maupun kebudayaan.
Dari uraian tentang kepribadian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian dosen yaitu keseluruhan pola atau bentuk tingkah laku, sifat-sifat kebiasaan, kecakapan bentuk tubuh serta unsur-unsur psiko-fisik lainnya yang selalu menampakkan diri dalam kehidupan.
Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, namun dalam kepribadian beberapa orang mempunyai aspek-aspek yang sama dengan yang lainnya, dan tingkah laku manusia dianalisis kedalam tiga aspek atau fungsi yaitu;
1)Aspek kognitif (pengenalan), yaitu pemikiran, ingatan, hayalan, daya bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan, dan pengindraan. Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan, mengarahkan dan mengendalikan tigkah laku.
2)Aspek afektif, yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan alam perasaan atau emosi, sedangkan hasrat, kehendak, kemauan, keinginan, kebutuhan, dorongan dan elemen motivasi lainnya disebut aspek konotif atau psiko-motorik (kecenderungan atau niat tindak) yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua aspek itu sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energy atau tenaga mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku
3)Aspek motorik yaitu berfungsi sebagai pelaksanaan tingkah laku manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmaniah lainnya.
Begitulah kiranya kajian teori yang menjadi landasan peneliti kali ini. Yangmana landasan ini akan dikembangkan sehingga tercapai apa yang dicari peneliti kaitan dengan hubungan pengaruh antara kepribadian seorang dosen terhadap minat mahamahamahasiswa.
F.Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil dari rumusan masalah di atas, maka peneliti memberi sebuah hipotesis sebagai jawaban yang bersifat sementara sebagai berikut kepribadian dosen mempengaruhi minat belajar bahasa Arab mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati .
G.Metode Penelitian
a.Pendekatan Penelitian
Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif/ transformasi dari kuantitatif ke dalam kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk melakukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara lain dari pengukuran[3].
Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan yang secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut; Persiapan penelitian 1 bulan, pengumpulan data 2 bulan, pengolahan data 2 bulan dan penyusunan laporan 1 bulan.
b.Sumber Data
Yang dimaksud sumber data di sini adalah data primer dan sekunder, adapun data primer meliputi populasi dan sampel sebagai berikut:
1)Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Dari pengertian di atas, maka peneliti dapat mengartikan bahwa populasi merupakan keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Jadi yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahamahamahasiswa Prodi PBA STAI Mathali’ul FalahPurworejo-Margoyoso-Pati
2)Sampel
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena populasi juga merupakan sampel dalam penelitian ini.
Untuk lebih memperkuat penelitian, kajian pustaka adalah keniscayaan dalam penelitian ini disertai dokumentasi yang didukung dengan menggunakan interpretasi peneliti dimana data-data yang akan dikumpulkan meliputi data-data kepustakaan sebagai sumber sekunder yaitu kajian tentang metodologi pembelajaran bahasa arab.
c.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan penelitian. Instrument yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data berdasarkan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut;
d.Daftar angket, yaitu daftar pertanyaan secara tertulis kepada para responden untuk dijawab sebagai data yang diolah dalam skripsi ini